Dubes RI Apresiasi Etnomusikolog New Zealand School of Music
By Admin
nusakini.com--"Penampilan memukau Dr. Megan Collins dalam memainkan Rabab Pasisiran, Jack Hooker mantan peserta Beasiswa Seni dan Budaya yang piawai memainkan Talempong dan aksi kelompok gamelan Padhang Moncar (grup gamelan Jawa), Taniwha Jaya (grup gamelan Bali), dan grup gamelan Komunitas Masyarakat Indonesia yang membawakan Ngripto Laras membuat kita merasa "home-sick" akan tanah air," ungkap Dubes Tantowi Yahya.
Dubes menekankan bahwa diplomasi seni dan budaya Indonesia akan mampu meningkatkan dan mempererat hubungan "people to people contact" antara Indonesia dan Selandia Baru. Masyarakat kedua negara sejatinya memiliki persamaan dalam budaya terutama karena dari lebih 250 juta jiwa penduduk Indonesia, 11 juta diantaranya adalah rumpun Melanesia seperti halnya Maori di Selandia Baru. Rumpun Melanesia di Indonesia hidup di Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Papua dan Papua Barat.
Dalam sambutannya, Dubes Tantowi Yahya menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada dua orang etnomusikolog dari New Zealand School of Music (NZSM), Dr. Allan Thomas (alm) dan Prof. Jack Body (alm) yang berjasa dalam pengenalan dan pengembangan gamelan di Selandia Baru sejak tahun 1974.
Untuk itu, Dubes Tantowi juga menyampaikan terima kasih kepada New Zealand School of Music (NZSM) atas kerja samanya dalam mengembangkan dan memberikan kesempatan kepada para mahasiswa untuk belajar kebudayaan Indonesia. Saat ini gamelan telah menjadi bagian dari kurikulum (mata kuliah) di New Zealand School of Music (NZSM), Victoria University of Wellington yang dikenal dengan PERF250, Indonesian Gamelan.
​Sementara Dr. Brian Diettrich, Senior Lecture NZSM dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) yang telah memberikan bantuan "peminjaman secara permanen" seperangkat gamelan dan dukungan tenaga pengajar untuk keperluan pelatihan dan pengajaran gamelan di lingkungan NZSM.(p/ab)